Selasa, 29 Mei 2012

BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori
1. Hakikat Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut antara lain guru,  siswa, materi, media, suasana pembelajaran, dan sebagainya. Begitu kompleksnya kegiatan pembelajaran sehingga masing-masing komponen tersebut harus mampu bekerja sama dengan baik sejak awal kegiatan sampai dengan kegiatan berakhir. ;Tujuan yang diinginkan dari rumusan tersebut adalah terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan. Dari kegiatan pembelajaran yang seperti ini akan memicu kreativitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan yang mestinya dikembangkan siswa, yaitu kemampuan berpikir dan bernalar, kepekaan sosial dan perasaan siswa, menikmati dan menghayati keindahan bahasa melalui karya-karya sastra. Hendaknyapembelajaran yang terjadi dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sungguh sungguh agar tujuan dari setiap pembelajaran mencapai hasil akhir yang memuaskan.
Ahlan Husein dan Rahman (1996: 3) menyatakan bahwa pembelajaran mengandung pengertian proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Makhluk hidup yang dimaksud adalah siswa, yaitu warga belajar yang mempunyai tugas belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2003: 57), pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Beliau juga mengemukakan bahwa ada tiga pengertian pembelajaran berdasarkan teori belajar, yaitu : (1) pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar para peserta didik; (2) pembelajaran adalah upaya mempersiapkan anak didik untuk menjadi ,warga masyarakat yang baik; dan (3) pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Pembelajaran adalah proses belajar. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam memahami materi kajian yang tersirat dalam pembelajaran. Pembelajaran bersinonim dengan istilah proses belajar, kegiatan belajar, atau pengalaman belajar. Pembelajaran menjadi titik tolak dalam merancang, merencanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar bahasa Indonesia (Tarigan dan Akhlan Husein, 1996: 4).

Rabu, 23 Mei 2012

Refleksi
Halaman 9

1.    Bandingkanlah hakikat perencanaan bahasa antara defenisi dan makna menurut sudut pandang fungsional dan sudut pandang proses ?

Jawaban
Hakikat perencanaan bahasa antara defenisi dan makna menurut sudut pandang fungsional dan proses adalah
     Dari sudut pandang fungsional, perencanaan bahasa atau language planning  sebagai salah satu bentuk kegiatan menyediakan kaidah – kaidah atau norma ejaan, tata bahasa dan kamus untuk dijadikan pedoman para penulis dan pembicara dalam satu masyarakat bahasa yang tidak homogen (Haugen: 1959).
     Dari sudut pandang proses, perencanaan bahasa sebagairangkaian proses pengambilan alternatif dalam pelaksanaan tugas panitia atau akademika bahasa yang menyangkut semua bentuk usaha pengembangan bahasa yang diusulkan untuk diperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Haugen: 1969).


Refleksi
Halaman 12

1.    Jelaskan pandangan Moeliono mengenai jenis-jenis perencanaan bahasa menurut bandangan sosiolinguistik !
2.    Berikan contoh bahwa perencanaan garis haluan kebahasaan itu bersifat politis dan bukan semata-mata tugas perencana bahasa !



Jawaban

1.    Sudut pandang Moeliono mengenai jenis-jenis perencanaan bahasa menurut sudut pandang sosiolinguistik.
a.    Garis haluan kebahasaan (policy), berkenaan dengan penentuan kedudukan bahasa dan fungi sosio linguistiknya.
b.    Pengembangan bahasa (defelopment), yakni mengenai pengembangan studi bahasa.didalamnya menyangkut pengaksaraan bahasa yang mengenal tata tulis, pembakuan bahasa dan pemoderan bahasa.
c.    Peminaan bahasa ( kutivation ), yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemakai bahasa dan mutu pemakaian bahasa melaui penyebaran hasil pembakauan dan penyuluhan serta pembibingan.
2.    Contohnya adalah masyarakat yang mengunakan bahasa sesuai dengan fungsi kehahasanya serta mengembangkanya sesuai dengan kedudukan bahasa itu sendiri.


Refleksi
Halaman 18

1.    Bandingkn antara karateristik perencanaan bahasa, pembinaan dan pengembanga bahasa !
2.    Jelasakan antra politik bahasa pembinaan dan pengembangan bahasa !


Jawaban
     Perencanaan bahasa  adalah  dalam garis besarnya dibedakan atas perencanaan status dan perencanaan korpus bahasa.perencanaan status bersifat politis dan menggunakan ncangan garis haluan keahasaan. sedangkan  korpus bersifat linguistik menggunakan ancangan dan pembinaan bahasa.
     Pembinaan adalah  didalam pembinaan menyangkut masalah  yaitu pengembangan, pembakuan, dan pengajaran bahasa indonesia,pengajaran bahasa daerah, terutama bahasa daerah yang dipelihara para pemakainya,serta maalah pemakaian  dan pengembangan  pengajaran bhasah asing.
     Pengembangan bahasa adalah berlangsung sejak masah penjajahan Belanda.peristwa  Sumpa Pemuda 28 Oktoer 1928 merupakan tonggak sejarah yang menandai lahirnya garis kebahasaan di indonesia yang salah satu ikrarnya (ikrar ke 3 ) yang berbunyi kami putra dan putri indonesia mengaku berbahasa satu bahasa indonesia.
3.    Hubunganya adalah politik bahasa merupakan sebagai salah satu garis haluan operasional perencana bahasa yaitu pengembangan dan perencanaan bahasa  atau penanganan masalah – masalah kebahasaan di indonesia secara menyeluruh, berencana, terperinci, dan terarah.

Refleksi
Halaman 20

1.    Bagaimana persamaan dan perbedaan antara Meliono dan Krilaksana tentang standarlisasi bahasa !


Jawaban
1.    Perbedanya adalah