Senin, 04 Juni 2012

OBONGO ANO OWURO

OBONGO ANO OWURO

O’aso tembo la soritano noteposua obongo ronga owuro isala, mano ino soritano obongo nopesuko ine wuro mbe salah nggolako ikonaweaha, lakonoto owuro mondisoke obongo osala nggolako  i’osu. Arino mesuko obongo lakonoto lako, opio o daa ino ano  lako, ano mbule mendua obongo lumolahai owuro no’onggosala  mesuko mbakoe anaa pondisokee osalaa suere. Tumotaha  owuro inggo ‘i toomu obongo pewowi nou to’orikeikaa ona kumowuro mano lakoikaa itoomu mesuko upodea ito.
No te’eni to’ono o bongo keiwuro mano itomu wuro pewowi. No to’orikeika ona ku mbongo mano lakoi kaa te’eninggona... pada mototaotokaa o bongo ranga o wuro ropada pewowi.
Ikirato ona ano ta nde mbusuko ako ine wuro o salah, menggena o wuro to’ono okipo nde te’eninggee o bongo. Keno pada pikirio laharo mbeka suku ako ine pikiraro ro te’eni pada pewowi. Ieto ona ano sambe ingoni o wuru ano obonga mokoko hanuro mbeka sukaako.

Terjemahan
Suatu masa ada ceritanya mereka ketemu antara orang tuli dengan orang buta. Tapi ceritanya ini orang tuli bertanya kepada orang buta, menanyakan jalan menuju disungai konaweaha. Orang buta menunjukan jalan lain yang menuju ke gunung. Sesudah orang tuli bertanya, ia langsung jalan, sekitar beberapa jam kemudian orang tuli ini pergi, ia kembali lagi mencari orang buta untuk menanyakan mengapa dia menunjukan jalan selain jalan menuju sungai. Orang buta menjawab, kamu tau kalau saya orang buta kamu masih bertanya juga, kamu dengar itu. Kemudian orang tuli memberitahukan kepada orang buta, kamu tau juga kalau saya orang tuli mengapa kamu masih memberitahukan juga. Kemudian antara orang tuli dan orang buta itu sama-sama tertawa karena mereka berpikir sama-sama bodoh.
Jadi disitulah antara orang buta dengan orang tuli tidak lagi saling bertanya satu sama lain, karena kalau mereka pikir sama-sama bodoh. Sehingga keduanya sama-sama mengalah. Jadi sampai sekarang antara orang buta dengan orang tuli mereka malu untuk saling bertanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar