Berdasarkan media komunikasi, wacana terbagi dua macam yaitu wacana lisan dan wacana tulisan. Di dalam penelitian ini, sebuah objek akan dibedah dengan memakai kajian analisis wacana percakapan/lisan. Wacana lisan (percakapan) adalah satuan bahasa yang terlengkap dan terbesar di atas kalimat atau klausa dengan kohesi dan koherensi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan, (Tarigan, 1987: 122). Selain itu pengertian lain dari analisis wacana adalah penyelidikan tentang ruang lingkup yang jauh lebih luas dari bentuk dan fungsi dari apa yang dikatakan dan dituliskan (Yule, 2006: 143).
Wacana percakapan/lisan diciptakan atau dihasilkan dalam waktu dan situasi yang nyata. Di dalam wacana percakapan/lisan terdapat kaidah atau aturan-aturan mengenai siapa yang berbicara, dengan kata lain dalam wacana percakapan kita harus mengetahui dengan pasti siapa yang berbicara dan kepada siapa pembicaraan dituju pada saat yang nyata/langsung.
Menurut perkembangan para ahli mengenai wacana percakapan ini antara lain yang dikemukakan oleh Jack Richards (Syamsuddin dkk, 1997: 94), terdapat beberapa aspek yang terdapat dalam analisis wacana percakapan/lisan, antara lain sebagai berikut:
1) Kerjasama partisipan percakapan;
2) Tindak tutur (speech act);
3) Penggalan pasangan percakapan (adjacency pairs)
4) Pembukaan dan penutupan percakapan;
5) Pokok pembicaraan (topic);
6) Giliran bicara (turn talking);
7) Percakapan lanjutan (repairs);
8) Sifat rangkaian percakapan; dan
9) Unsur tata bahasa percakapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar